Header AD

header ads

Menyikapi Musibah dari Kacamata Ilmu

Google Image

بسم الله الرحمن الرحيم


Pemateri: Ust. Budi Ashari, Lc
Kitab: الابتلاء وأثره في حياة المؤمنين كما جاء في القرآن الكريم
Hal. 1-63

Rosulullah صلى الله عليه وسلم di dalam bulan Ramadhan مدارسة Al qur'an bersama jibril. Bukan hanya membaca, muraja'ah, namun mempelajari.

Dalam ayat shiyam, surah Al baqarah ayat 183. Dapat diambil pelajaran bahwa rute bulan Ramadhan.
1. Iman (harus beriman, karena seruannya Allah khususkan pada orang yg beriman. Gelar dan panggilan terbaik dari Allah)

2. Puasa (amalan yang harus dilakukan di bulan Ramadhan) 
3. Taqwa (yang ketiga adalah hasil dari proses di bulan Ramadhan).

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al qur'an. Maka, kita khusus di bulan ini mempelajari Al qur'an. Salah satu cara mempelajarinya adalah dengan belajar tafsir. Salah satu metode tafsir adalah tafsir tematik. Dan yang dibahas kali ini adalah kata الابتلاء. Dalam terjemah bahasa indonesianya adalah cobaan.

الإبتلاء tidak sama maknyanya dengan بلاء.
Meski dari akar kata yang sama. Kalau الإبتلاء dimaknai dengan ujian namun, kalau بلاء dimaknai dengan hukuman dari Allah.

Definisi الابتلاء

Kalau sudah bicara ttg definisi maka para ulama akan memulainya dengan membahas definisi berdasarkan bahasa. Panjang penulis kitab ini menjelaskan kata الإبتلاء. Banyak kitab yg dinukil.

Yang di highlight oleh ust Budi adalah kalimat
ان البلاء يكون منحة و يكون محنة
"bahwa bala' itu ada yang menjadi anugerah dan ada yang berupa ujian" 

Hanya pindah huruf nun, tapi maknanya berbeda.

Maka dari itu, seringkali dibalik ujian dari Allah ada kebaikan kebaikan untuk kita. (sudah pernah dibahas oleh ust Budi, kalau tdk salah ingat tgl 15 sya'ban 1441 tentang pengenalan cinta dan benci)

Kalau manusia menguji manusia lainnya bertujuan 2 hal:
1. Mengetahui keadaan yg diuji
2. Melejitkan/menempa kualitas diri

Namun, bila Allah yg menguji, tujuan pertama tidak diperlukan. Karena Allah علّام الغُيُوب. Maha tahu atas segala sesuatu. Maka tujuan ujian dari Allah adalah poin yg kedua.

Contoh sosok yang mampu melewati ujian dengan lulus sempurna (kalau diibaratkan lulus ujian di universitas nilainya mumtaz atau summa cumlaude) adalah kholilurrahman nabiyullah Ibrahim 'alaihissalam.
(buka surah al baqarah ayat 124).

Ujian bagi orang orang beriman adalah Sunnah Rabbaniyah (hukum Allah yg pasti terjadi).

Buka surah hud ayat 7.

Bahwa Allah menguji kita itu agar kita beramal. Dengan amal yang terbaik.

Kalimat dari penulis kitab (kalau diterjemah) "Allah tidak berfirman اكثر عملا tapi احسن عملا."
Bukan banyak banyak an amal, tapi bagus bagusan. Berlomba dalam beramal yang terbaik.

Nah, syarat agar ahsanu 'amalaan itu hanya 2:
1. Ikhlas
2. Ittiba'
(se simple itu, tapi latihannya yahh... Masing masing dari kita tau lah yaaa)

Ujian itu tidak hanya berupa kesulitan. Kadang berupa hiasan hiasan.

(setelah itu ust Budi menyampaikan kalimat dibawah ini, notulen ndak tau ini hadist atau selainnya, soalnya keseliut sebentar)

Seseorang diuju sesuai dengan kadar imannya atau kualitas agamanya. Kalau agamanya tebal/kokoh sekali, maka ujiannya berat. Kalau agamanya tipis ya ujiannya setipis agamanya. Ujian itu terus berlangsung menimpa seorang hamba, sampai hamba yanga diuji itu dapat berjalan di bumi tanpa kesalahan.

Apabila kita diuji kemudian sabar. Maka, rewardnya ada dalam surah Al baqarah ayat 157.
1. Mendapat shalawat dari Rabb kita (ma sya Allah)
2. Rahmah alias kasih sayang
3. Hidayah

Ingat, jalan menuju syurga itu penuh dengan hal hal yang membuat kita tidak nyaman. Beda dengan neraka, penuh dengan syahwat.

Tips agar Al qur'an menjadi هدى: (mumpung di bulan Ramadhan) 
1. Tilawah khatam 1x
2. Baca terjemah harus khatam 1x
3. Ngaji ttg tafsir qur'an
4. Baca tafsir yang ringan versi terjemah dulu. Contoh tafsir ibnu katsir.


El kamil
(٣ رمضان ١٤٤١ / ٢١.٣٦)
Menyikapi Musibah dari Kacamata Ilmu Menyikapi Musibah dari Kacamata Ilmu Reviewed by ERA UMAT on 8:54 PM Rating: 5

No comments

Post AD

home ads