Header AD

header ads

Silsilah Turunnya Alqur’an dan Pembukuannya

Google Image

ERAUMMAT.COM - Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Alquran. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus” (HR. Bukhari)

Hadis ini menjadi dalil ulama yang meyakini bahwa urutan ayat dan surat Alquran adalah tauqifi yaitu berdasarkan tuntunan dari Rasulullah SAW atas petunjuk Allah melalui malaikat Jibril yang muraja’ah bersamanya setiap malam di bulan Ramadhan.

Pada momen inilah malaikat Jibril mengajarkan tentang letak dan urutan setiap ayat yang turunnya tidak berurutan itu. Hingga bacaan Alqur’an menjadi seperti yang kita baca sekarang ini.

Oleh Rasulullah SAW urutan ayat-ayat itu diajarkan kepada para sahabat. Hingga banyak di antaranya yang hafal 30 juz di luar kepala.

Hanya sebagian kecil yang mencatatnya di pelepah kurma, batu, tulang dan sebagainya. Secara tradisi, masyarakat Arab terkenal mempunyai daya hafal yang sangat kuat.

Syahidnya para sahabat senior penghafal Alqur’an di perang Yamamah membuat Umar ibn Khattab tergerak hati untuk mengusulkan pengumpulan tulisan ayat-ayat Alqur’an yang berserak di mana-mana pada Khalifah Abu Bakar.

Tak langsung disetujui. Namun akhirnya atas kesepakatan bersama dipanggillah sahabat Zaid Ibn Tsabit untuk memulai tugas mulia itu.

“Maka aku pun mencari dan mengumpulkan Alqur’an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga ia wafat, kemudian dipegang oleh Umar ibn Khattab hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu ‘anhuma.”

Penulisan mushaf Alqur’an yang paling mashyur adalah pada era Khalifah Utsman ibn Affan. Tersebab waktu itu Islam sudah menyebar hingga ke negeri-negeri yang sangat jauh. Banyak di antaranya yang membaca Alqur’an dengan dialek yang berbeda, hingga merubah makna.

Oleh Khalifah Utsman ibn Affan dipinjamlah mushaf yang berada di tangan Hafsah Binti Umar untuk disalin dan diperbanyak.

Tim penulisan mushaf yang kelak kemudian hari dikenal sebagai mushaf Utsmani ini terdiri dari Zaid Ibn Tsabit, Abdullah Ibn Az-Zubair, Sa’id Ibnul Ash dan Abdurrahman Ibnul Harits Ibn Hisyam.

Mushaf-mushaf itu lalu disebar ke seluruh negeri yang berada dalam kekuasaan Islam disertai pesan, “Musnahkan mushaf-mushaf selain yang ini untuk menghindarkan perpecahan umat.”

Salah satu mushaf asli itu pernah saya saksikan di Museum Hast-Imam, Tashkent, Uzbekistan. Berdebar jantung saya dan tertunduk ta’zim manakala melihat bekas percikan darah di beberapa bagiannya.

Dari keterangan yang dipublikasikan pihak museum, Sanjar Komilovich Turdiev menjelaskan kalau mushaf itu merupakan mushaf yang dibaca Khalifah Utsman saat syahid.

Perjalanan panjang dilalui mushaf itu dari Madinah, ke Baghdad, hingga akhirnya dibawa Amir Temur ke Samarkand dan kini menjadi bagian dari koleksi yang paling penting di museum Hast-Imam.

Di antara gemuruh suara hujan, saya terkenang saat memandang mushaf dengan bekas percikan darah manusia mulia itu.

Jakarta, 11/5/2020
Uttiek
Silsilah Turunnya Alqur’an dan Pembukuannya Silsilah Turunnya Alqur’an dan Pembukuannya Reviewed by ERA UMAT on 1:35 PM Rating: 5

No comments

Post AD

home ads